Pangkalpinang, Pemerintah menilai kesadaran masyarakat untuk berkoperasi masih kurang sehingga perlu menggalakkan sosialisasi akan pentingnya koperasi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya mereka di luar Pulau Jawa.
Terutama masyarakat yang mengalami kesulitan mengakses permodalan ke sumber pembiayaan lembaga perbankan.Untuk itu, pemerintah setiap tahun melaksanakan gerakan masyarakat sadar koperasi (Gemaskop) sebagai upaya meningkatkan kemauan masyarakat berkoperasi.Gemaskop diluncurkan memang untuk mensosialisasikan pentingnya koperasi untuk masyarakat. Sasarannya adalah kelompok masyarakat, siswa sekolah menengah umum, dan mahasiswa.
Bagi kelompok masyarakat maupun individu yang telah terlibat dalam gerakan koperasi, diharapkan partisipasinya agar semakin aktif. Bagi yang belum jadi anggota koperasi diharapkan segera bergabung. Kegiatan berkoperasi bisa dilaksanakan dalam berbagai bentuk kegiatan, yang dimaksud mulai dari pendidikan, penyuluhan, seminar, diskusi dan ceramah.
Kegiatan Gemaskop diharapkan tidak hanya bersifat seremonial, sehingga semakin menarik bagi masyarakat.Dalam kegiatan Gemaskop diundang koperasi yang telah berhasil, termasuk yang berhasil meraih penghargaan.kegiatan Gemaskop selalu melibatkan masyarakat luas, sehingga mereka diharapkan semakin dekat dengan koperasi dan semakin sadar keberadaannya.keberadaan koperasi sebenarnya tidak asing bagi masyarakat Indonesia namun masih perlu sosialisasi.
Seluruh koperasi skala besar tersebut mencakup jenis koperasi simpan pinjam, koperasi produsen, koperasi konsumen, koperasi jasa, dan koperasi pemasaran. Unit koperasi besar tersebut selanjutnya dijadikan sebagai penghela kinerja koperasi lain di seluruh Indonesia agar semakin produktif dan berdaya saing dalam eksistensi usaha sesuai dengan bidang bisnis masing-masing.
koperasi tersebut selanjutnya diintegrasikan dengan koperasi di wilayahnya masing-masing sesuai dengan jenis usahanya. Ini merupakan bagian dari reformasi organisasi koperasi. Lalu koperasi itu akan difasilitasi kepada sumber produktif, terutama sumber pembiayaan dan teknologi,(Untung Tri Basuki, Deputi Bidang Kelembagaan Kementerian Koperasi dan UKM).
Fasilitasi itu diharapkan bisa mengembangkan usaha yang dijalankan koperasi. Selain itu, agar bisa melakukan restrukturisasi usaha maupun diferensisasi layanan.Program penataan kembali koperasi untuk memenuhi jati diri koperasi.
Peningkatan kualitas dan kapasitas koperasi merupakan bagian dari agenda besar Kementerian Koperasi dan UKM untuk melaksanakan program revitalisasi terhadap gerakan koperasi.Salah satu perubahan yang dirintis adalah mengubah pola pikir kelompok tersebut, di antaranya mendidik dan memberi pemahaman agar tidak selalu bergantung kepada pemerintah.
Paling tidak, mereka jadi berani di pasar bebas. Apalagi setelah pemerintah meningkatkan keunggulan komparatifnya, khususnya melalui profesionalisme manajemen.
Satu prioritas utama menjadikan koperasi itu kuat dari sisi permodalan adalah mengembangkan partisipasi anggota untuk memupuk keuangan, terutama untuk memperkuat aktivitas transaksi.
Eksistensi koperasi akan semakin tangguh apabila telah mempunyai berbagai infrastruktur sebagaimana kehadiran gerakan perkoperasian.Misalnya, kantor sudah ada, struktur organisasi lengkap, dan kantor tidak menumpang. Kelengkapan ini untuk membedakan gerakan koperasi dengan paguyuban.Secara nasional, jumlah koperasi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berdasarkan data terakhir tahun 2014 berjumlah 1.058 unit sementara yang aktif 836 unit , total anggota 106.558 orang dengan volume usaha Rp.15,781,887.34 (juta).
Tidak memungkiri 222 unit di antaranya dinyatan tidak aktif. Artinya, tak ada lagi kegiatan usaha, tidak ada pengurus dan papan nama koperais juga tidak ada.Dengan alasan itulah Kementerian Koperasi dan UKM dalam tiga tahun terakhir rutin melaksanakan Gemaskop yang diselenggarakan secara besar-besaran. Dari kegiatan itu diharapkan mampu menunjukkan kembali eksistensi koperasi sebagai penggerak ekonomi masyarakat.
Yang paling diharapkan dari kegiatan rutin itu, masyarakat bisa semakin sadar manfaat organisasi koperasi untuk menggerakkan perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Khususnya, bagi masyarakat di perdesaan yang masih kesulitan mendapatkan pembiayaan.
Seluruh komponen gerakan koperasi mempunyai kewajiban mengembangkan lembaga koperasi yang menjadi mesin penggerak bagi peningkatan perekonomian seluruh anggota. Untuk meningkatkan kinerja lembaga itu, pemerintah tidak akan pernah lepas tangan. "Jika pemerintah tidak berpihak, bagaimana mungkin jumlah koperasi bisa meningkat dari tahun ke tahun.
Peningkatan atau pertumbuhan koperasi secara otomatis meningkatkan jumlah keanggotaan yang sebelumnya sekitar 30 juta, kini meningkat ke angka 56,5 juta. Berdasarkan data-data tersebut, membuktikan bahwa pemerintah selalu mendampingi perkembangannya.
Pendampingan tersebut mencakup dari sisi kelembagaan maupun permodalan yeng menjadi kunci utama bagi setiap koperasi meningkatkan kinerjanya. Dalam konteks ini termasuk Koperasi Pegawai Republik Indonesia Dhaya Harta.
Secara rinci memasuki tahun ketiga RPJM 2009-2014, pertumbuhan koperasi semakin meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun mengalami peningkatan sebesar 6,03 persen dari tahun 2010. Jumlah koperasi sampai dengan pertengahan tahun 2012 ini mengalami peningkatan sebanyak 192.443 unit dengan jumlah anggota sebanyak 33.687.417 orang.
Salah satu pendukung peningkatan jumlah koperasi yaitu program Gerakan Masyarakat Sadar Koperasi (GEMASKOP) dari Kementerian Koperasi dan UKM yang bekerja sama dan bersinergi dengan DEKOPIN dan sesuai dengan gerakan revitalisasi koperasi.
Peningkatan kinerja kelembagaan dan kinerja usaha atau ekonomi koperasi ini dapat dipastikan pula dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja dan mampu memberikan kontribusinya dalam menurunkan angka pengangguran dan penurunan angka kemiskinan di Indonesia khusus nya Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Meskipun terjadi peningkatan dan keberasilan, masih adanya yang perlu dibenahi antara lain pengawasan operasional koperasi, peningkatan kualitas koperasi, penyalahgunaan nama koperasi dan masih adanya koperasi yang tidak aktif.
Situasi keadaan ekonomi yang melambat akhir akhir ini dirasakan oleh banyak pihak, tak terkecuali pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Pendapatan alias omzet pengusaha kecil ini bisa anjlok hingga 40%.
saat ini UMKM jadi fondasi ekonomi nasional. Jika fondasi ini goyah atau sampai roboh, maka ekonomi Indonesia secara keseluruhan bisa ambruk.
ada tiga hal yang akan dilakukan pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi. Pertama, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Kedua, fiskal penyerapan APBN meningkat. Presiden beri trigger untuk terus naikkan serapan APBN dengan Infrastruktur harus terus ditingkatkan pembangunannya ke berbagai pelosok .
Ketiga, tingkat inflasi yang terjaga dengan baik. Saat ini inflasi masih dalam tingkat yang baik meski daya beli masyarakat turun.Serapan anggaran kami optimis akhir tahun bisa besar karena pekerjaan lelang sudah selesai, jadi bisa serap anggarannya. Pemerintah juga sudah menurunkan bunga KUR dari 22% menjadi 12%, ditambah dengan pembiayaan mikro Rp 25 juta tidak perlu pakai agunan.
Jangka pendek solusi masalah UMKM adalah ayo bangun koperasi. Kalau belum bisa menembus market dengan cara sendiri-sendiri gabung di koperasi. UMKM jual produk lewat koperasi.(js)