Pangkalpinang - Tim dari Dinas Kelautan dan Perikanan Bangka Belitung (DKP Babel) ikut turun menyelidiki adanya fenomena ikan mabuk dan mati masal di Sungai Jeruk, Mendo Barat, Kamis (18/02/2021). Pengawas Perikanan Budidaya DKP Babel, Suti Maryati mengungkapkan dari penuturan warga setempat ikan mabuk yang ditemukan adalah jenis ikan kepras, patem, kepalau, kepatau, baung, betok dan udang. "Sedangkan untuk jenis lele dan gabus ini tidak mengalami mabuk, karena dua jenis ikan ini memang relatif lebih tahan ya," Ujar Suti di Kantor DKP, Jumat (19?02/2021).
Dari hasil diskusi dengan penduduk setempat, puncak ikan mabuk adalah pada hari Sabtu (13/02) lalu, dimana menjadi fenomena yag mengundang warga lain untuk ikut melihatnya. "Kami kemarin sudah ambil sampel airnya, hasil pengukuran kualaitas air kemarin oksigen terlarut di perairan sungai sekitar 5 dan ph 6, untuk parameter lainnya nanti akan diukur lagi," tambah Suti.
"Analisa sementara pencemaran ntah asalnya dari mana saat ini sebetulnya tidak begitu mengganggu biota ikan sungai, artinya masih bisa ditolerir oleh ikan, namun bila limbah atau pencemaran laiinya mengalir ke sungai saat waktunya kurang pas, misal saat kemarau dimana kadar oksigen di air rendah ditambah kondisi kualitas air sedang tidak bagus ini yang membuat fenomena ikan mabuk," ujar Suti.
"Untuk ikan yang memiliki alat tambahan pernafasan seperti lele, gabus dan sejenisnya mereka masih bisa hidup biasa saja dimana masih bisa menerima air dengan kondisi yang buruk," tambah dia.
DKP Babel melalui Tim Pengawasan mengapresiasi masyarakat yang sudah bersikap proaktif melaporkan adanya pencemaran lingkungan.