Rias, Bangka Selatan- Budidaya udang jenis vannamei ternyata dapat dibudidayakan meski dengan cara tradisional atau sederhana. Adalah Maulayadi, seorang pembudidaya millenial yang melakukan budidaya udang jenis Windu dan Vannamei dengan cara yang masih sangat tradisional. Di lahan seluas satu hektar miliknya, pria yang akrab di sapa Maul ini mulai melakukan budidaya udang sejak 2016 lalu.
"Awal mulanya terinspirasi dari teman di Sungai Lumpur, Sumatera Selatan yang bercerita bahwa benih udang yang berupa benur yang sangat kecil bisa cepat besar sebesar kelingking dan punya harga jual yang cukup tinggi dari situ saya berpikir untuk mencoba juga kebetulan ada lahan punya saya yang cocok untuk budidaya udang," Ujar Maul mengawali ceritanya. Untuk memperkuat tekadnya Ia pun lantas bergabung dengan komunitas dan masuk group Whats Up (WA) Paguyuban tambak udang dan Shrimp Farming Indonesia.
"Karena dak punya ilmu teknis jadi cari ilmu dengan bertukar pikiran dengan pembudidaya lainnya dari seluruh Indonesia lewat grop wa, maupun lewat youtube," lanjut dia. "Waktu awal belum tau selahnya jadi sempat rugi, gagal panen karena belum dikasih pakan yang cukup akhirnya udang yang ada malah saling kanibal, begitu diangkat tinggal kulit sama kepalanya saja," ungkap Maul terkekeh mengenang kegagalan yang sempat di alaminya.
Pria kelahiran tahun 1994 ini menuturkan sejak ia memulai usahanya hingga saat sudah berhasil 4 kali panen, dengan siklus satu tahun satu kali panen. "Total sudah 4 kali panen, satu kalinya gagal, ruginya yah lumayan tapi dak buat jera lah, " tutur Dia. Saat ditanya nominal keuntungan bersih dari budidaya udang ia enggan menyebutkan dengan rinci,"Yang pasti bisa buat beli mobil," ujar dia tersenyum simpul.
Kedepan ia berencana dapat mengembangkan budidaya vannamei dengan cara semi intensif bersama teman kelompoknya. "Ada lahan 10 hektar nanti rencananya mau membentuk koperasi atau kelompok nanti budidayanya naik level semi intensif lah, kami juga sedang berupaya untuk mencari modalnya, "Kata Maul.
Selanjutnya ia berharap baik Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi maupun Dinas Kabupaten dapat mendampingi dalam hal permodalan, sebab menurutnya saat ini pihak perbankan belum memberikan kepercayaan untuk kelompoknya meminjam modal dengan nominal yang cukup besar. "Tolong kiranya Dinas Perikanan bisa bantu untuk akses permodalan, karena untuk lahan seluas 10 hektar semi intensif membutuhkan modal yang cukup besar ini yang kami butuhkan dukungan untuk meyakinkan pihak bank,"tutup dia. Selain itu Pria muda beranak dua ini juga berharap Dinas Kelautan dan Perikanan juga dapat memberikan pembinaan teknis budidaya udang kepada pembudidaya seperti dirinya.