MANGGAR - Dalam upaya meningkatkan konsumsi ikan, khususnya ikan darat berjenis nila, Dinas Kelautan dan Perikanan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggelar lomba masak serba ikan tingkat Provinsi, Kamis, 11 juni 2015. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Ketua PKK Pemprov.Kep.Babel, Leni Rustam Effendy.
Dalam sambutannya, Leni Rustam Effendy mengatakan lomba masak menu ikan berbahan baku ikan nila diharapkan dapat menjadi momentum untuk mempopulerkan ikan sebagai makanan bergizi tinggi, sehat dan berkualitas, sekaligus langkah kongkrit dalam menyukseskan Program Nasional Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (GEMAR IKAN).
"Dari berbagai penelitian, hasilnya ikan merupakan sumber nutrisi terbaik untuk kesehatan dan kecerdasan manusia. Konsumsi ikan yang optimum akan berpengaruh positif pada percepatan pertumbuhan dan peningkatan kecerdasan manusia," ujar Leni.
Lebih jauh, istri Gubernur Babel mengatakan, perlu dipahami bahwa GEMAR IKAN bukan sekedar memfariasikan menu makanan sehari-hari. Bukan pula sekedar menunjang kesehatan, namun lebih dari itu niat mulianya adalah membangun bangsa dan menyiapkan generasi yang cerdas dan berdaya saing.
Sebelum menutup sambutannya, Leni Rustam Effendy mengimbau DKP agar hasil dari perlombaan masak ikan ini nantinya seluruh menu dibukukan dan disebarkan ke kecamatan, ataupun desa-desa di kabupaten/Kota Bangka Belitung.
Lomba masak menu ikan bertemakan "Ikan sumber gizi utama pada 1000 hari pertama kehidupan" tersebut dibagi dalam tiga kategori, yakni menu keluarga, menu kudapan, dan menu balita. Diikuti 7 peseta kabupaten/Kota dengan juri dari Chef Ragil (chef pada Acara Makan Besar pada salah satu TV Swasta ) dan dari Ahli Gizi Dinas Kesehatan dan TP PKK Pemprov Kep.Babel.
Pada acara Lomba Masak Ikan juga dilangsungkan kegiatan ekspor perdana ikan botia ke Eropa hasil budidaya Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Belitung. Yang merupakan jenis ikan yang telah dikembangkan di Belitung Timur dan memiliki prospek yang menjanjikan dalam pengembangannya. Botia juga merupakan ikan yang memiliki umur yang panjang dapat berkisar puluhan tahun dan ukurannya berkisar antara 30 - 40 cm. Ekspor perdana ikan Botia ke Eropa di resmikan oleh Gubernur Kepulauan Bangka Belitung beserta Bupati Belitung Timur