Rakor Gubernur se Sumatera 2015

Aceh, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Sarjulianto menjelaskan, untuk mendeteksi pasang surut dan tinggi gelombang DKP telah memiliki alat. Alat tersebut bermanfaat membantu BMG dalam mendeteksi gelombong dan pasang surut air laut, sehingga ketika gelombang tinggi ada pemberitahuan.

“Saat ini DKP telah memiliki tujuh alat pendeteksi. Empat alat tersebut untuk wilayah Pulau Bangka dan tiga alat lainnya untuk wilayah di Belitung,” jelasnya.

Keberadaan alat ini bermanfaat membantu stakeholder seperti BMG. Ia menambahkan, alat ini dapat mendeteksi curah hujan, arus air dan angin. Untuk wilayah Sumatera, hanya Bangka Belitung memiliki alat tersebut. Provinsi Kepulauan Riau sangat antusias menanyakan kegunaan alat ini.

Menteri Kelautan dan Perikanan sudah mewanti-wanti mengenai kasus illegal fishing. Ia menegaskan, untuk wilayah Bangka Belitung pengawasan secara intensif dilakukan Lanal dan Polair. Saat ini DKP belum mempunyai kapal pengawasan, namun telah menyurati kementerian untuk meminta bantuan dua kapal pengawasan dengan panjang 12 meter berkekuatan 30 gross ton.

“80 persen wilayah Bangka Belitung merupakan daerah perairan, jadi hanya 20 saja daratan. Tahun 2015 ada tidak ada kasus llegal fishing. Tahun 2014 akhir terjadi llegal fishing  di perairan Bangka Tengah. DKP harus kerja sama dengan kejaksaan dan memiliki PPNS. Saat ini ada tiga PPNS bersertifikat, idealnya DKP memiliki delapan sampai sepuluh PPNS,” jelasnya.

Sumber: 
Tim Humas
Penulis: 
Jeffrin PHM Siregar
Fotografer: 
Sentosa Lumbantoruan
Editor: 
Mutiah Sahiddin
Tags: 
Kepala Dinas