Perubahan Iklim dan Lingkungan di Wilayah Babel

Pangkalpinang, Mengantisipasi sedini mungkin terhadap perubahan iklim yang semakin ekstrim di wilayah Babel dan secara khusus memberi dampak kepada wilayah perairan laut , terutama kepada pesisir dan pulau-pulau , DKP Babel melakukan sosialisasi informasi mengenai perubahan iklim dan laut kepada masyarakat pesisir, berlokasi di Aula DKP Babel, Jumat, 11 Desember 2015, di buka oleh Kepala Bidang KP3K , Kristialitzar , A.Pi.

Menurut  Kabid, KP3K, ada beberapa yang perlu jadi perhatian yakni :

PENGASAMAN

  • Saat ini, lautan mengalami pengasaman 10 kali lebih cepat daripada 55 juta tahun yang lalu ketika kepunahan masal spesies laut terjadi
  •  terjadi pada akhir abad ini diikuti dengan penurunan permukaan air daerah pantai dan wabah ganggang beracun dan ubur-ubur

ZONA MATI

  • Zona-zona mati tanpa oksigen yang disebabkan oleh pemanasan global dapat tetap seperti itu sampai ribuan tahun.
  • Perubahan iklim, dan juga limbah pertanian, menyebabkan timbulnya zona-zona mati rendah oksigen yang baru dan lebih luas. Saat ini, sudah terdapat lebih dari 400 zona mati dan umumnya terletak di sepanjang pantai, jumlah zona-zona mati telah berlipat ganda setiap dekade sejak tahun 1960-an. Pertumbuhan ganggang beracun dapat menjadi sebuah titik kritis. Di Laut Baltic, rekor suhu yang tinggi pada musim panas 2010 menyebabkan munculnya “tambalan” ganggang yang sangat banyak sampai seukuran negara Jerman, dan menyebar. Serangan ganggang beracun sedang terjadi dengan frekuensi yang bahkan lebih besar baik di sungai maupun lautan di seluruh dunia.

PEMUTIHAN TERUMBU KARANG

  • Di Asia Tenggara dan Samudra Hindia, para ahli melaporkan pemutihan terumbu karang pada tahun 2010 sebagai yang terburuk sejak tahun 1998, ketika sebuah peristiwa yang serupa menyebabkan 16% dari terumbu karang tersebut rusak.

SIRKULASI LAUTAN

  • Pada akhir abad mendatang, sirkulasi Samudra Atlantik mungkin akan melambat sampai berhenti atau berbalik arah karena sangat banyaknya volume pencairan air tawar, yang menyebabkan perubahan konsentrasi garam lautan. Peristiwa seperti ini dapat memicu timbulnya Zaman Es di Eropa dan Amerika Utara.

PEMANASAN LAUTAN

  • Diperkirakan 90% panas dari gas-gas rumah kaca selama 50 tahun terakhir telah terserap oleh lautan, dengan semua cara sampai pada dasar lautan yang dalam. Jika panas yang saat ini terserap ke dalam lautan yang dalam tersebut kemudian berada di atmosfer, suhu lingkungan kita akan naik sebesar 3 derajat Celsius per dekade. Samudra Antartika mengalami pemanasan yang sangat kuat, dan menambah peningkatan permukaan air laut, kedua hal tersebut terjadi melalui perluasan dan mencairnya es ke dalam lautan.
  •  Metana beku di bawah dasar laut dapat terlepas dalam jumlah yang sangat besar jika lautan cukup panas, yang kemudian akan membawa pada bencana besar pemanasan lainnya. Ledakan mendadak dari metana yang terlepas juga dapat memicu terjadinya tsunami setinggi 15 meter. Pada tingkatan suhu saat ini, suhu laut diperkirakan dapat meningkat sebesar 5,8 derajat Celsius pada tahun 2100.
  • Suhu lautan sedang meningkat 50% lebih cepat daripada perkiraan tahun 2007.

HILANGNYA FITOPLANKTON

  • Lautan yang memanas menyebabkan penurunan populasi fitoplankton sebesar 40% sejak tahun 1950, yang akan menimbulkan dampak yang serius. Fitoplankton tidak hanya menyediakan dukungan yang penting untuk ekosistem laut, ia menghasilkan setengah oksigen dunia, dan menghilangkan CO2.

KENAIKAN PERMUKAAN LAUT

  • kemungkinan kenaikan permukaan air laut setinggi 5 meter pada akhir abad ini.
  •  Kenaikan permukaan air laut walaupun hanya setinggi 1 meter akan menyebabkan munculnya lebih dari 100 juta pengungsi iklim dan membahayakan kota-kota besar seperti London, Kairo, Bangkok, Venesia, New York, dan Shanghai.18
  •  Mesir. Lebih dari 58 meter garis pantai telah musnah setia
  • Contoh Negara-Negara Yang Terkena Kenaikan Permukaan Air Laut:
    • Âu Lạc (Vietnam). Di daerah pertanian beras negara tersebut, Delta Mekong, air asin lautan telah melampaui batas yang belum pernah terjadi sebelumnya yaitu 60 kilometer dari sungai pada tahun 2010, mengancam 100.000 hektar tanaman padi.
    •  Thailand. Air laut diperkirakan akan mencapai permukaan tanah Bangkok dalam 25 tahun.
  •  
  • Kenaikan permukaan air laut menyebabkan sedikitnya 18 negara pulau hilang total sementara makin banyak daerah pantai yang terus teranca.Lebih dari 40 negara pulau lainnya terancam oleh risiko kenaikan permukaan air laut
  • Kenaikan permukaan air laut mengancam setengah dari bumi
Sumber: 
Humas DKP (js)
Penulis: 
Jeffrin PHM Siregar
Fotografer: 
Sentosa Lumbantoruan
Editor: 
Mudtia Sahiddin
Tags: 
KP3K