Pangkalpinang- Memasuki pertengahan bulan Ramadhan, Dinas Kelautan dan Perikanan Babel melakukan pemantauan pasokan dan harga ikan pada Hari Besar Keagamaan Nasional.
Sekretaris DKP Babel, Padli menerangkan bahwa tujuan kegiatan pemantauan pasokan dan harga ikan ini dilakukan untuk memastikan hak masyarakat Babel untuk mendapatkan ikan dengan harga yang terjangkau dan stabil menjelang lebaran 1439H," terang Padli kepada sejumlah pelaku usaha kelautan perikanan, Rabu (30/05/2018) di Hotel Bangka City.
Dalam kesempatan yang sama Kepala Seksi Pengadaan Direktorat Logistik Ditjen Penguatan Daya Saing KKP, Dinardani Ratrisari menyatakan jika pemerintah sangat concern terhadap harga ikan terutama menjelang hari-hari besar keagamaan nasional. "Karena ikan sendiri saat ini sudah menjadi salah satu komoditas bahan pokok masyarakat yang perlu dijamin kestabilan harganya terutama menjelang hari besar keagamaan nasional karena naiknya permintaan," kata Dinar.
Dinar menambahkan tim dari Direktorat Logistik PDS KKP sudah membuat prognosa perkiraan kondisi permintaan ikan selama puasa dan lebaran di beberapa daerah di Indonesia.
Menurutnya secara umum tren kenaikan harga ikan akan dimulai pada H-7 sebelum puasa, namun memasuki minggu ke-2 bulan puasa harga akan kembali normal dan baru akan meningkat kembali H-4 sampai H+7 lebaran menjelang puasa dan lebaran.
"Inflasi komoditi ikan cenderung meningkat, namun peningkatannya masih dapat dikendalikan dan tidak lebih dari 4%,"jelasnya.
"Untuk Pangkalpinang sendiri permintaan meningkat 50% khusus untuk ikan tenggiri H-7 jelang lebaran sampai H+7 lebaran," kata Dinar.
Meningkatnya permintaan ikan tenggiri diantaranya karena kebiasaan masyarakat Babel disaat lebaran menghidangkan makanan berbahan dasar ikan seperti tekwan, pempek, otak-otak, getas dan kerupuk.
Namun demikian menurut Dinar pasokan ikan untuk Babel menjelang lebaran terpantau aman.