Agustus 2018 Pangkalpinang Alami Deflasi, Kerisi Tak Lagi Jadi Komoditas Penunjang Inflasi

Pangkalpinang-  Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melansir data terbaru mengenai perkembangan inflasi ,  Indeks harga konsumen, nilai tukar petani dan perkembangan ekspor impor  Bangka Belitung, Senin (03/09/2018). Kota Pangkalpinang tercatat mengalami deflasi sebesar -1,03 persen pada Agustus 2018 dengan indeks harga konsumen sebesar 139,47, sedangkan Tanjung Pandan mengalami inflasi tahun kalender sebesar 2,79 persen dengan Indeks Harga Konsumen sebesar 143,46.  

Kepala BPS Provinsi, Darwis Sitorus dalam keterangannya mengatakan bila tingkat inflasi yang terjadi untuk Pangkalpinang  merujuk pada pola distribusi di Wilayah Sumatera, sedangkan untuk Tanjung padan merujuk pada pola distribusi di wilayah Jawa. "Adapun deflasi yang  terjadi di Pangkalpinang adalah karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya beberapa indeks kelompok pengeluaran yaitu kelompok bahan makanan, kelompok sandang serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan,” Ungkap Darwis di Kantor BPS Babel.

Berdasarkan data BPS, bila bulan Juli lalu Ikan Kerisi menjadi komoditas penunjang inflasi, di Bulan Agustus terjadi penurunan harga ikan kerisi sehingga kerisi memiliki andil 0.055 terhadap deflasi yang terjadi di bulan Agustus. Daging ayam ras menjadi komoditas utama terhadap inflasi di Kota Pangkalpinang yaitu sebesar 0,25 persen, dan komoditas ikan yang tercatat menyumbang andil inflasi adalah ikan kembung dengan andil terhadap inflasi sebesar 0,030 persen.

Untuk perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Bangka Belitung mengalami penurunan sebesar 0,76 % dimana angka  NTP Agustus 2018 adalah sebesar 85,56, sedangkan untuk sub sector perikanan indeks Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidaya (NTNP) Babel meningkat  menjadi 111,63. “Angka NTNP Babel sebesar 111,63 lebih besar dari angka NTNP Nasional di Bulan Agustus yaitu 106,49, hal ini menunjukkan indeks yang diterima nelayan Babel lebih besar dari biaya yang dikeluarkan, sebanding pula dengan beberapa harga ikan yang juga mengalami kenaikan harga,” tambah Darwis. Sementara itu ekspor komoditas ikan dan udang pada peride Juli 2018 juga menunjukkan kenaikan yang cukup menggembirakan yaitu sebesar 35,97% (month to month).

 

Sumber: 
Humas DKP
Penulis: 
Mutiah Sahiddin
Fotografer: 
Mutiah Sahiddin
Editor: 
Benrony Amin
Tags: 
Inflasi Pangkalpinang | Harga Ikan Babel