Peran Serta DKP Provinsi dalam Pameran INOFEC

Pangkalpinang, DKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mulai mempersiapkan perlengkapan barang berkenaan dengan pelaksanaan kegiatan INOFEC (Indonesian Ornamental Fish and non Edible Product Expo) yang akan di selenggarakan Jakarta, Kemayoran Hall B, tanggal 11-14 Nopember 2015.

Komoditas laut di wilayah Babel  memiliki potensi bisnis yang besar termasuk kerang. Selain mengambil daging untuk dijadikan makanan laut (seafood), cangkang kerang ternyata dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku aneka kerajinan tangan nan cantik, papar Putri Dewi Damayanti,S.Pi.

Menyandang predikat sebagai provinsi Maritim membuat Babel lebih dikenal luas sebagai wilayah kepulauan. Hal ini membuat Babel dipenuhi oleh sumber daya alam laut yang melimpah dan beraneka ragam. Salah satunya adalah kerang. Lantaran hanya mengambil daging, banyak orang menganggap bahwa kulit kerang sebagai limbah yang tak ada artinya dan tidak memiliki arti ekonomis, ungkap Kasi Pengolahan dan pembinaan mutu perikanan.

Meskipun banyak orang melihat cangkang kerang sebagai limbah buangan tak berarti akan tetapi bagi  beberapa perajin melihat potensi dari benda yang jumlahnya berlimpah. Berbekal kreativitas, mereka mampu menyulap kulit kerang menjadi aneka produk bernilai ekonomis a.l. lampu meja, tempat tissue, asbak, penutup toilet, hingga aksesori dan lain sebagainya. Dengan demikian konsumen mulai memburu produk kerajian kulit kerang karena bentuk yang unik dan atraktif, jelas Putri Dewi Damayanti.

Syahriah Eddy adalah salah satu pelaku usaha kekerangan yang melihat peluang dari gunungan kulit kerang. Ide dan inspirasi nya mengolah kulit kerang terjadi lantaran melihat potensi sumber daya laut yang ada di tempat tinggal mereka, yaitu Kabupaten Bangka Tengah (Koba) . Di sana, mereka melihat banyak kulit kerang dan pasir putih yang tersebar di pesisir pantai Penyak, terlebih Kulit kerang memiliki tampilan dan tekstur yang unik dan membuat prakarya dikerjakan lebih serius pasti bisa menjadi bisnis potensial,” ujarnya.

Ada beberapa tahap yang harus dilalui untuk menghasilkan produk kerajinan kulit kerang. Pertama, memilah kulit kerang kondisi baik dan mencucinya hingga bersih. Selanjutnya, dia membuat rangka (molding) sesuai dengan jenis produk kerajinan yang akan dibuat. Molding tersebut dibuat dari bahan resin cair, Setelah itu, menempelkan lempengan kulit kerang hingga menutupi seluruh permukaan molding jelas Putri Dewi Damayanti.

Produk kerajinan kulit kerang Syahriar Edy Handicraft rata-rata berfungsi sebagai elemen interior rumah, misalnya cermin, guci, lampu meja, tempat tissu, jam dinding, dan tempat tissu. Selain itu, menerima pesanan suvenir pernikahan dari kulit kerang a.l. bros dan buku catatan (notes). Untuk harga , produk nya dibanderol mulai dari Rp5.000 per buah untuk bros, Rp 200.000 - Rp 300.000 per buah untuk lampu, dan Rp 6 juta untuk satu set guci berbahan cangkang kerang. Syahriar  memasarkan produk kerajian cangkang kerang melalui promosi dari mulut ke mulut dan  mengikuti pameran yang akan di ikutsertakan oleh Provinsi Kerpulauan Bangka Belitung di Jakarta, jelas Kasi Pengolahan dan Mutu hasil Perikanan menutup pembicaraan.

Sumber: 
Humas DKP (js)
Penulis: 
Jeffrin PHM Siregar
Fotografer: 
Mutiah Sahiddin
Editor: 
Sentosa Lumban Toruan
Tags: 
Bina Usaha dan Pemasaran