Pangkalpinang, DKP Pemprov Kep.Babel kembali melaksanakan pembinaan kepada semua petugas Pasar ikan berlokasi di ruang pertemuan DKP pada hari Jumat, 23 Oktober 2015. Kegiatan tersebut di hadiri oleh beberapa perwakilan dari kabupaten/Kota se Babel dan dari Kementrian Kelautan dan Perikanan RI, Engkus Sudiatmoko, M.Si, selaku Subdit Pemetaan dan Informasi .
Dalam sambutan, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP Babel) Sarjulianto mengatakan, Provinsi Babel terdiri dari beberapa pulau pulau yang 80% merupakan wilayah kepulauan, dengan demikian perikanan air laut, tawar dan payau memiliki potensi unggulan yang besar dan berpeluang di masa datang baik dari segi kuantitas ataupun kualitas.
Diperkirakan nilai export perikanan di Belitung mampu mencapai 500 ton per bulan, jadi jika di asumsikan dari seluruh TPI/PPI/PPN maka babel mampu menggapai 900 ton perikanan per bulan, dengan demikin dapat kita hitung kasar berapa jumlah uang yang berputar , tegas Kadis DKP Babel.
Meski memang jumlah pasar di Babel tergolong kecil 45 pasar akan tetapi yang di bina oleh DKP Babel baru 18 pasar, dari 45 pasar tersebut diperkirakan terdapat 830 pedagang ikan yang baru terdata, jelas Sarjulianto.
Dalam pembinaan kepada petugas pasar ikan, di harapkan mampu memberikan data secara kontinyuitas berkelanjutan dan mencari data dan mencatat data dengan rutin secara berkala di lapangan, baik di TPI/PPI/PPN/ pengumpul ikan/pengecer ikan dan di pasar, tegas nya.
Hal lain lebih lanjut pinta kadis DKP Babel yakni kiranya melalui petugas pasar ikan ini lah sebagai ujung tombak sebagai pembinaan kepada para pedagang pasar ikan untuk menjaga kebersihan lingkungan pasar ikan agar sehat, hygienis, aman dan nyaman karena dengan keadaan sedemikina maka konsumen/pembeli akan berdatangan , papar nya.
Secara berkala dan berkelanjutan pemerintah terus berusaha memperbaiki lokasi pasar ikan yang selam ini terkesan kumuh dan jorok, akan tetapi dengan berkelanjutan dan terarah kini keadaan pasar ikan perlahan membenahi diri, baik dari segi sturktur konstruksi, maintenance, limbah pembuangan dan terlebih penting yakni perilaku para pedagang ikan agar memiliki tanggung jawab dan kepedulian akan lingkungan dan konsumen, jelas Sarjulianto dengan tegas.
Pada dasarnya terdapat 3 kata kunci dalam pembenahan di kemaritiman jelas Kadis Babel yakni, pertama Kedaulatan sebagai bentuk tanggung jawab yang perlu di junjung dimanapun berada dalam tugas, kedua pembangunan berkelanjutan infrastruktur, sarana dan prasarana, ketiga kesejahteraan pembangunan untuk masyarakat semua golongan.
Dari hal dia atas di harapkan mampu meningkatkan nilai investasi di bidang kelautan dan perikanan yang akan mampu meningkatkan kesejahteraan semua pihak dan golongan, jelas Sarjulianto di akhir pembicaraan.(js)