Pangkalpinang, Dalam meningkatkan keilmuan dan wawasan keprotokolan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Biro organisasi dan Perlengkapan Pemprov.Kep.Babel melakukan Bimbingan Teknis mengenai Implimentasi Kehumasan dan Keprotokolan selama 3 (tiga) hari berlokasi di Hotel Grand Mutiara.
Hadir dalam acara pembukaan tersebut Sekda Pemprov.Kep.Babel, Ir.H.Syahruddin, M.Si, beberapa kepala Dinas Provinsi Kep.Babel, unsur vertikal Kejaksaan Tinggi Pemprov.Kep.Babel dan Kejaksaan Tinggi Kabupaten/Kota, serta unsur Humas yang berjumlah 35 personil.
Kegiatan ini dilaksanakan, mengingat betapa penting menambah keilmuan dan wawasan protokol di Bangka Belitung yang memerlukan ketelitian dan kejelian serta pelatihan secara rutin berkelanjutan, ungkap Sekretaris Daerah Pemprov.Kep.Babel, Ir.Syahruddin, M.Si
Meskipun sebenarnya dinilai bahwa protokoler di Babel sudah cukup baik akan tetapi perlu di berikan pelatihan dan keilmuan dengan berkelanjutan dan rutin, hal ini ditujukan agar protokoler Babel mampu menjalankan tugas sebagai protokol yang handal dan dipercaya, tegas Sekda Pemprov.Kep.Babel.
Dari pelatihan keprotokolan ini diharapkan dapat meningkatkan ketajaman para protokoler dan Humas untuk mampu memproteksi instansi dari hal yang negatif dan mampu lebih tangkas memanajerial kegiatan instansi secara tepat berkelanjutan, tegas Ir.H.Syahruddin,M.Si.
Kemudian Kepala Humas, Biro Umum dan Perlengkapan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Arie Primajaya, M.Si menilai jumlah anggota protokol khusus Pemda Provinsi 25 personil.
Jika dalam keadaan beban pekerjaan pejabat institusi , baik di dalam daerah maupun di luar daerah sangat padat maka jumlah sedemikian adalah sangat tidak memadai, ungkap Kabid Humas.
Terlebih lagi diantara petugas protokoler tersebut memiliki rangkap jabatan sebagai Humas instansi, dengan demikian jumlah 25 personil adalah sangat minim yang diharapkan dari pelaksanaan acara ini dapat memberikan pencerahan kepada pemangku jabatan Pemda Provinsi untuk menambah personil petugas khusus protokoler, ungkap Ari Primajaya, M.Si, mengakhiri pembicaraan.(js)