Pangkalpinang , Sebanyak 20 orang perwakilan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten/Kota, pegawai DKP Provinsi, perwakilan PPI/TPI dan Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat dan Tanjungpandan mengikuti bimtek penyiapan perencanaan pelabuhan perikanan yang diselenggarakan Bidang Perikanan Tangkap Kamis, (17/09) di ruang pertemuan kantor DKP Babel. Kegiatan bimtek ini bertujuan sebagai sarana sosialisasi Kementerian Kelautan dan Perikanan kepada daerah dalam menyusun perencanaan pelabuhan perikanan.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan,Ir.Sarjulianto dalam sambutannya mengemukakan bahwa dalam proses perencanaan harus memenuhi aspek SIDLACOM,yaitu Survey; Investigation; Design; Land Acquisition, Construction and Maintenance. Atau disingkat SIDLACOM' jelasnya saat membuka kegiatan. "Survey lokasi adalah yang pertama kali dilakukan, dilanjutkan dengan investigasi agar jangan sampai lokasi yag telah dipilih untuk pembangunan bermasalah dikemudian hari." Jelasnya lagi. "Selain itu aspek Maintenance atau pemeliharaan juga penting untuk diperhatikan, hal ini bertujuan agar daya hidup bangunan bertahan lama" tegasnya lebih jauh.
Merujuk pada Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER 08/MEN/2012 tentang Kepelabuhanan Perikanan, Pembangunan pelabuhan perikanan harus sesuai dengan RZWP3K/RTRW Provinsi atau Kabupaten/Kota. Hal ini diungkapkan oleh Arief, narasumber dari Direktorat Pelabuhan Perikanan, Dirjen Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan RI. "Selain harus sesuai dengan Rencana Zonasi, pembangunan pelabuhan perikanan juga wajib memperhatikan aspek lokasi strategis, jangan sampai setelah dibangun karena lokasi yang jauh menjadi mubazir karena tidak digunakan."Lanjut Arief. “Oleh karena itu aspek perencanaan harus diutamakan, karena perencanaan yang baik menghasilkan pelabuhan perikanan yang dapat berfungsi dan beroperasi secara optimal serta memberikan multiflier effect yang luar biasa bagi masyarakat disekitarnya: tegas Arief
