Pangkalpinang - Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi Kinerja Pelabuhan Perikanan Tingkat Provinsi yang di buka oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Sarjulianto di ruang pertemuan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Air Itam, Senin (15/06/2015).
Dalam pemantauan dan evaluasi kinerja pelabuhan perikanan yang ada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung banyak hal yang sangat krusial yang terjadi. Dari segi pengelolaan pelabuhan begitu juga dengan pelaksanaan sistem yang berlangsung. Kinerja yang ada sekarang perlu di tingkatkan sehingga pelabuhan perikanan kita semakin maksimal, begitu juga dengan hasil perikanan dari Bangka Belitung dapat diolah menjadi bahan jadi (hasil olahan yang dapat langsung dikonsumsi).
"Akan tetapi sayangnya hasil laut dan perikanan Provinsi Bangka Belitung di eksport keluar negeri dan di kemas di Surabaya, dengan brand (red: merek) Surabaya. Begitu juga Singapura mengirim ikan ke Eropa dan menggunakan brand Singapura. Dan Mengapa Bangka Belitung tidak menggunakan brand Bangka Belitung. Maka aktivitas pelaksanaan dalam pengolahan harus ada di Bangka Belitung" ujar Sarjulianto.
"Terlepas dari itu bagaimana brand itu adalah brand dari Bangka Belitung, begitu juga dengan segala pelaksanaannya yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan adalah pada pelabuhan yang termasuk didalamnya stasiun karantina yang ada di kepulauan Bangka Belitung" lanjut Sarjulianto.
"Apa gunanya pelabuhan kalau tidak ada fungsi pengusahaan? apa bila kita bangun coolstore, pom bensin, dan fasilitas lainnya tetapi fungsi pengusahaan tidak ada maka belum tentu berjalan dengan baik. Pemerintah memiliki kemampuan terbatas dalam proses pembangunan pelabuhan dan harus ditunjang oleh pengusaha swasta yang memiliki akuntabilitas dan kredibilitas yang mampu membangun sebuah pelabuhan " imbuh Syahril A. Rauf Kasi Pemantauan dan Evaluasi PPS.PPN.PPP Direktorat Pelabuhan Perikanan Dirjen Perikanan Tangkap KKP RI
